Activities

Tuesday, January 12, 2010

Peran PR dalam mengkomunikasikan CSR
Kegiatan Csr banyak dilakukan perusahan-perusahaan besar.Kegiatan CSr dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban social kepada perusahaan terhadap masyarakat sekitar tempat perusahaan bernaung.Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang melakukan kegiatan Csr untuk menarik perhatian stakeholder secara luas.Disisni peran PR dalam aktivitas csr masih dianggap miring .Saat PR terlibat dalam proses kegiatan Csr maka label udang dibalik batupun ditempelkan padanya.Pada bagian inilah label PR dan dilemma dimulai.Kemudian timbul perspektif yakni csr bukanlah bagian dari aktivitas csr dan yang kedua adalah PR berperan dalam kegiatan csr,baik komunikator maupun eksekutor.
Menurut Riset sebenarnya PR dan CSR menyebutkan bahwa peran PR dalam aktivitas Csr akan berkembang menjadi lebih kompleks seiring dengan kemajuan dari program CSR tersebut.Meski demikian ,peran PR dalam konteks ini masih diwarnai oleh kegiatan PR seperti hubungan media.Berhasil atau tidaknya program PR bertumpu pada hal pengkomunikasiannya sehingga komunikasi menjadi mata rantainya.Biasanya komunikasi menjadi rantai yang hilang dalam praktek tanggung jawab sisoal perusahaan.Dasar dari pelaksanaan kegiatan csr adalah dialog terbuka dengan stakeholder untuk mendapatkan informasi mendalam dari opinion leader dan seluruh stakeholder .Inilah yang justru tidak dipahami dan dilakukan dengan baik oleh perusahaan sehingga mereka tidak mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab social perusahan.
Sehingga komunikasi korporat dan kerja PR dalam pelaksanaan Csr perusahaan dapat dioptimalkan untuk meraih dukungan publik,kepercayaan,dan kesepahaman dengan dengan stakeholder .Komunikasi Csr perusahaan sejatinya diarahkan kepada 3 kelompok besar stakeholder.Yang pertama adalah opinion leader ,yang kedua adalah masyarakat umum da sekitar dan yang ketiga adalah internal perusahaan.Dalam hubungan inilah PR menjadi suara bagi terkomunikasikannya Csr kepada khalayak luas.Kritik terhadap bagaimana seharusnya PR melakukan tugasnya untuk mengkomunikasikannya bahwa dalam melakukan program-program komunikasi berskala kecil dan menulis laporan pelaksanaa kegiatan untuk menunjang publisitas.Meskipun program csr yang dilakukan telah menyentuh lapisan stakeholder secara luas namun pengkomunikasian kegiatan csr hanya terbatas pada pengambilan keputusan pelaksanaan csr,dan bukan secara menyeluruh kepada seluruh karyawan.
Sampai saat ini belum banyak praktisi PR yang mengkomunikasikan kegiatan Csrnya secara etis dan meyakini bahwa pesan yang mereka sampaikan baik,benar dan senyatanya begitu serta bukan window dressing.Kunci komunikasi CSR adalah pemahaman terhadap apa yang menjadi harapan,keinginan,dan kebutuhan stakeholder.Untuk merancang program komunikasi pr yang genuine tentang Csr dibutuhkan dialog dengan seluruh stakeholder .Mengkomunikasikan pesan tentang CSR merupakan sebuah pekrjaan yang menghibungkan secara langsung niali-nilai korporasi dengan nilai etika individual PR.
Dalam jurnal komunikasi yakni tentang pentingnya Pengkomunikasian kegiatan CSR oleh Dyah Pitaloka ,pentingnya komunikasi ke dalam dan keluar menganggap bahwa omunikasi tentang pelaksanaan kegiatan csr perusahaan menjadi bahasan mendalam,Internal menganggap bahwa komunikasi tentang pelaksanaan kegiatan Csr perusahaan ke seluruh karyawan penting untuk membangun kepercayaan,dukungan sekaligus kebanggan pada apa yang dilakukan perusahaan.Premis yang sama yang dikemukakan oleh stakeholder (Pitaloka,2008:159)
Pada akhirnya PR tetap harus mengkomunikasikan kegiatan csr kepada seluruh stakeholdernya ,Namun yang haus diperhatikan adalah komunikasi pesan tentang csr menghubungkan sebuah korporat sebagai kesatuan dengan tanggung jawab individual kepada orang lain.
SUMBER
1. Rahman,Reza,2009CSR:Teori dan Kenyataan,Media presindo:Yogjakarta
2. Amri,Mulya,2008,CSR:untuk penguat Kohesi social,Indonesia bussines Link:Jakarta
3. Jurnal Komunikasi Volume 3 CSR DALAM BINGKAI KOMUNIKASI

1 comment: