Activities

Wednesday, September 15, 2010

Pencitraan Kandidat melalui Manajemen Citra

                                                                                    
Obama and SBY
                 



                       Kampanye politik menjelang pemilu memang belum dimulai.tapi antusiasme partai partai besar mulai bergeliat berlomba-lomba menampilkan serta mempublikasikan calon presiden yang akan diusung pada pemilu 2009.Setiap tim sukses dari masing-masing partai ingin para kandidat yang dijagokan merebut RI 1 dan RI 2,mereka bekerja keras memasang iklan politik dari media massa baik televisi maupun surat kabar.Iklan yang terpajang pada headline berbagai surat kabar akhir-akhir ini mengindikasikan tujuan utamanya yakni menciptakan citra positif bagi calon kandidat masing-masing partai.Mereka mencari simpati publik dengan memasang wajah calon kandisat beserta lambang partainya diharian-harian terkenal surat kabar ibukota.Penciptaan citra tersebut diharapkan layak dipilih menjadi presiden dan wakil presiden.
                    Melalui iklan yang terang-terangan ataupun terselubung menjelang pemilu kemungkinan besar akan berdampak pada perubahan pola pikir masyarakat untuk menentukan tujuan pilihan suara kelak.Dari yang golput sampai akhirnya ingin memilih calon kandidat lainnya.Hal tersebut kadangkala hanya membuat masyarakat melihat sebagai segi persuasif semata untuk memilih calon kandidat karena iklan yang ditawarkan.Dalam kenyataanya prosenatse iklan yang ditayangkan belum tentu sesuai dengan faktanya yang terjadi dalam masyarakat.
Iklan politik pra kampanye tersebut dikategorikan sebagai rentetan ajang kampanye politik walaupun masanya belim dimulai.Hal itu diupayakan untuk mendongkrak jumlah pemilih dalam menentukan pilihan pada partai yang bersangkutan,tujuannya untuk memuluskan dan mendapatkan kursi terbanyak jika partainya memenangkan pemilu dan mendapatkan jumlah kursi terbanyak untuk melenggang ke gedung senayanIklan politik itu sebagai upaya pengukuhan dari calon kandidat yang ingin citranya dikenal secara luas dan diterima oleh khalayak.”kampanye politik lewat media massa,jumlah orang yang pandangan aslinya diperteguh ternyata 10 kali jumlah orang yang pandangannya berubah,Kalaupun terjadi perubahan pandangan,itu merupakan peneguhan tidak langsung artinya orang yang bersangkutan merasa tidak puas dengan pandangan awalnya sebelum pandangannya berubah(Josseph Tklapper.1973:323).
Senada dengan joseph ,Teori kategori sosial dari Melvin D fleur mengansumsikan bahwa khalayak cenderung memilih pesan yang sesuai dan menghindari pesan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan kepentingan,kelompok sosial (termasuk partai politik ,kelompok etnis dan kelompok agama mereka).
               Dalam kampanye politik citra sangat penting untuk menunjang jumlah pemilih dalam menentukan pilihan.Dari citra partai hingga citra kandidat itu sendiri.Kampanye politik merupakan penciptaan,penciptaan ulang dan pengalihan lambang signifikan secara sinambung melalui komunikasi.Citra capres maupun cawapres akan lebih lengkap dengan adanya tim ahli yang mendukungnya.Tim ahli ini diharapkan mampu mengembangkan strategi jitu dalam mengelola citra kandidat .Pada pengalaman pemilu Amerika kemarin menunjukkan bahwa selain tim sukses dan tim ahli berperan penting dalam kemenangan Barrack Obama.Misalnya saja Public Relationnya dari partai Demokrat yang mempunyai strategi positioning yakni menciptakan citra Obama yang riwayat hidunya penuh inspirasi,memukau menggugah kesadaran khalayak luas serta menginspirasi kita menuju perubahan.Sebagai aktor politik yang anti perang.Jika tim sukses yakni tim ahli dipakei oleh capres dan cawapres oleh masing-masing partai maka akan mengarahkan kandidat politik untuk tampil prima dan kuat dimata khalayak.
                 Dukungan dari tim sukses tidak akan sempurna jika dari intrenal calon kandidat tidak ada perubahan.Komunikasipun menjadi hal yang utama dan sangat diperhitungkan bagi calon pemilihnya.Komunikasi verbal maupun non verbal manjadi hal utma yang harus diperharikan.Ini penting sekali jika para kandidat tampil di depan publik yakni televisi secara langsung ataupun tidak.Latar belakang budaya merupakan menjadi tonggak penting dalam mempengaruhi citra seorang kandidat.Apalagi Indonesia merupakan negara yang rakyatnya menyukai tentang image dari tokohnya yang bersahaja,sederhana dan mau mengerti hati nurani rakyatnya.Image berpakaian pun penting untuk ditelaah lebih lanjut.Misalnya saja memakai batik atau pakaian tidak resmi di sela-sela kegiatan yang tidak berhubungan dengan kenegaraan.
                  Setelah citra yang melekat dalam dirinya ,tidak serta merta menjadikan dia harus jaga image setiap saat.Tapi citra diupayakan mampu menjadikan para kandidat dalam kenyatan hidupnya baik citra yang disandangnya sampai mampu melenggang menduduki orang no 1di negeri ini.Penciptaan citra akan semakin sempurna dibarengi dengan pemberitaan pers secar gencar.Atribut politik dan gaya personal seorang kandidat politik seperti persepsi oleh pemberi suara membentuk citra bagi para pemilih tentang orang yang berusaha menjadi pejabat.Seperti riset yang dilakukan pada tahun 1952 sampai 1972 di AS survey membuktikan sifat yang menjadi label kandidat yakni atraksi personal.Dimana survey tersebut mendominasi citra publik tentang kandidat kepresidenan.
Menelaah tentang kemenangan Barrack obama sebagai pemenang presiaden Amerika dibalik itu semua image yang melekat dalam dirinya yakni figur yang mempunyai ideologi perubahan dalam segala hal,atau radikal,anti perang ,bersahaja,ibarat penghipnotis yang beraksi terhadap korbannya dari artian yang positif.Bagi para pemilih calon kandidat rata-rata mempunyai impian tentang citra kandidat yang ideal..Banyak pemilih yang memberikan suaranya mempunyai konsepsi tentang sifat-sifat yang paling diinginkan pada pemegang jabatan pemerintah dan ciri-ciri yang oleh mereka dianggap paling pantas ditolak.Buktinya citra standart yang digunakan pemberi suara untuk membandingkan dan menilai siat-sifat yang dipersepsi pada kandidatnya benar-benar untuk mencalonkan diari untuk jabatan.
                  Miller dan Jackson melelui studinya menyatakan bahwa citra ideal bagi calon kandidat terdiiri dari beberapa unsur.Dan beberapa studi lainnya melaporkan bahwa standart citra calon kandidat diantaranya kedewasaan,kejujuran,kesungguhan,kekuatan,kegiatan dan energi dan kesemuanya gabungan tersebut dikenal dengan nama ”pahlawan politik”.Miller dan jackson membandingkan citra kandidat diantaranya struktur citra rakyat tentang pemegang jabatan yang sangat stabil,citra demikian memiliki dimensi –dimensi yang jelas termasuk bagaimana orang membayangkan sifat pribadi,latar belakang profesional,afiliasi partai dan pendirian ideologis kandidat yang ideal, ;kelebihan seorang kandidat terhadap yang lain dalam pikiran memberi suara sebagian besar merupakan fungsi bagaimana masing-masing kandidat memenuhi sifat yang ideal.
               Media lekat sekali dengan pembentukan sebuah citra.Gene Weykof (prodeser tv dan radio)menytakan bahwa media menanamkan citra sebagai predisposisi media dimana tv menciptakan bahasa simbolik yang membentuk streotip orang baik dan orang jahat media mengajari pemberi suara sepanjang tahun tanpa dan orang jahat.Citra mewujudkan personifikasi tokoh yang dikagumi atau dibenci secara universal dalam budaya Amerika.
Dalam budaya negara kita citra seorang kandidat akan sangat terpatri jika calon tersebut simpati kepada rakyatnya .Masalah latar belakang dari sipil atau militer tidak menjadi perdebataan yang berarti asalkan mereka peduli dan mau mengerti,memahami rakyat kecil.
Penciptaan citra melalui tv mendominasi partai-partai yang memilih media ini dari media lain, karena tv dengan kultivasinya diyakinkan akan kena pada sasaran.Di jaman yang serba tekhnologi ini calon kandidat dituntut untuk tampil apik di tv.Tidak hanya cara berbusana cara berbicarapun yakni bagaimana mengatakan hal yang disampaikan sangat penting menjaga pencitraan yang positif.Apalagi di tahun 2009 nanti para kandidat politik kita akan mengikuti debat capres dan cawapres yang konsekuensinya mengharuskan mereka mengakui pentingnya citra diri mereka.Visualisasi yang ditampilkan mengharuskan mereka sadar akan gaya busana.Busana menyampaikan pesan karena busana menyangkut pilihan dan pilihan mencerminkan kepribadian.,tatanan rambut,make up,komunikasi non verbalnya dan sebagainya melambangkan kekuasaan wewenang dan atribut-atribut lainnya.
                    Kemampuan seorang kandidat saat melakukan debat akan menjadi timbangan yang berarti untuk mempengaruhi jumlah pemilih jika pada saat berlangsungnya debat dia selalu memperhatikan kesadaran diri dan konsentrasinya.Kandidat harus selalu sadar dan konsentrasi di depan kamera.Biasanya kamera akan membuat bubar kosentrasi jika para kandidat tidak bisa mengendalikan dirinya.Cara berbicara di depan kamera,ekspresi wajah saat atu sela pada saat menjawab pertanyaan atau sebagainya serta jika terjadi pengambilan gambar dari berbagai sudut kamera kandidat harus tetap santai dan konsentrasi.Attitude pada saat berlangsungnya debat harus diskenariokan agar debat berjalan dengan lancar.
Pencitraan tidak hanya dari diri seorang kandidat tapi juga dari ekternal kandidat menjadikan poin penting .Bagi para kandidat pemilu 2009 hendaknya telah memiliki tim ahli untuk merubah atau permak dirinya menjadi calon kandidat yang ideal dalam segala hal.Kekompakan antara partai politik,simpatisan serta program-program kampanye diharapkan juga menciptakan citra bagi kandidat yang dipilihnya.Tim sukses dan tim ahli akan sempurna jika keduanya bersanding menciptakan citra diri positif bagi kandidat kuatnya.
               Tak ubahnya yang terjadi pada margaret Thacter ,sebelum menjadi perdana mentri Inggris sama sekali meremehkan citra diri dan melalukan semau yang ia suka.”Dengan arahan konsultan PR Gordon Reece akhir tahun 1970an Margareth Thacer bersedia dipermak lebih atraktif bagi calon pemilih(Brian McNair 1999).Peniruan ini juga selayaknya harus dilakukan para kandidat capres dan cawapres jika tujuannya nanti dapat tercapai walaupun harus menanggalkan citra dirinya yang sebenarnya dan untuk kepentingan publik secara luas maka citra diri yang ideal adalah dambaan bagi banyak pemilih